Jumat, 28 Januari 2011

Bagaimana ALKOHOL Merusak Tulang !!!


Kompas.com - Para pecandu alkohol terancam berbagai masalah kesehatan, salah satunya pada tulang. Penelitian jangka panjang menunjukkan orang yang hobi menenggak alkohol, terutama sejak usia remaja beresiko tinggi terkena pengeroposan tulang di usia tua.

Ketika Anda mengonsumsi alkohol berlebihan, sekitar 2-3 ons alkohol setiap hari, akibatnya lambung tidak mampu menyerap kalsium secara optimal. "Alkohol mengganggu kerja pankreas dan penyerapan kalsium serta vitamin D. Alkohol juga berpengaruh pada liver yang sangat penting untuk mengaktivasi vitamin D," kata Primal Kaur, dokter spesialis osteoporosis dari Temple University Health System, Philadelphia, Amerika Serikat.

Selain itu, alkohol juga mengganggu kerja hormon-hormon yang penting untuk kesehatan tulang. Berbagai penelitian menunjukkan alkohol mengurangi estrogen yang memicu gangguan haid. Bila jumlah estrogen berkurang, proses pembentukan tulang menjadi lambat sehingga tulang menjadi rapuh. Jika hal ini terjadi di usia menopause, proses pengeroposan tulang menjadi lebih cepat.

Kaur menambahkan, alkohol bisa mematikan osteoblas, sel-sel pembentuk tulang. "Kekurangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh akibat kecanduan alkohol juga akan mengganggu saraf di tangan dan kaki. Pada orang yang mulai usia lanjut yang keseimbangan tubuhnya mulai terganggu, hal itu akan meningkatkan risiko terjatuh sehingga tulang mudah patah," paparnya.

Kabar baiknya, jika Anda mulai berhenti menenggak alkohol, proses perbaikan tulang bisa berjalan dengan cepat lagi. Penelitian menunjukkan tulang rapuh bisa diperbaiki begitu kecanduan alkoholnya disembuhkan.

Sumber : WebMD
by Facebook Comment

Benarkan Bir Menyehatkan ?


Kompas.com - Bir merupakan minuman paling populer ketiga di dunia setelah air putih dan teh. Minuman ini juga disebut menjadi minuman tertua dan sudah dibuat jauh sebelum catatan sejarah. Meski bisa memabukkan namun bir disebut-sebut memiliki manfaat kesehatan.

Bangsa-bangsa di negara Barat merupakan peminum bir sejati. Rasanya hampir tidak ada kegiatan yang tidak melibatkan bir, mulai dari menonton bola, main kartu, ngumpul-ngumpul di bar, pesta daging panggang, dan acara istimewa lainnya.

Secara umum bir dibuat dari campuran air, biji padi atau gandum, buah dan ragi. Proses pembuatan bir disebut brewing. Prosesnya diawali dengan perendaman biji gandum sampai berkecambah (malted) lalu dipanaskan untuk menghasilkan zat gula dan aroma. Beberapa pembuat bir terkadang juga menggunakan beras atau jagung dan menggunakan tambahan buah, herbal dan rempah untuk menghasilkan rasa yang unik.

Proses selanjutnya mencampur biji itu dengan tunas, butiran yang tidak dipanaskan dalam air. Zat gula yang dihasilkan dan larutan tepung kanji kemudian dituang dan difermensikan hingga menghasilkan bir. Kejernihan warna bir tergantung pada tingkat pemanggangan. Warna bir yang gelap berasal dari gandum yang dipanggang hingga agak gelap.

Kandungan alkohol dalam bir tidak begitu banyak dibandingkan dengan minuman keras lain, seperti vodka atau wiski. Alkohol dalam bir bervariasi antara kurang dari 3 persen sampai 40 persen (berdasarkan volume) tergantung jenis dan teknik pembuatannya.

Menyehatkan

Meski tergolong minuman keras, namun berbagai penelitian menunjukkan bir, seperti halnya wine, jika dikonsumsi dalam dosis sedang bisa menyehatkan tubuh. Bahan-bahan dasar pembuatan bir merupakan sumber karbohidrat, vitamin B dan potasium.

"Bukti ilmiah menyebutkan alkohol, apa pun jenisnya bisa meningkatkan kadar kolesterol baik dan menurunkan risiko serangan jantung hingga 30 persen," kata Eric Rimm, ScD, peneliti dari Universitas Harvard.

Ia juga mengatakan alkohol bisa meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi risiko diabetes. Karena bir juga mengandung cairan cukup tinggi, konsumsi bir juga mengurangi risiko batu ginjal. Dalam dosis kecil alkohol juga bisa membuat sirkulasi darah lebih lancar.

Meski begitu perlu diperhatikan takaran bir yang sehat, yakni tidak lebih dari dua dosis minum. Satu dosis yang disarankan adalah 12 ons (setara 1,5 cangkir) bir setiap hari.

"Konsumsi yang berlebihan bisa menghilangkan manfaat kesehatan bir dan meningkatkan risiko penyakit liver, kanker, sirosis, kecandungan alkohol dan obesitas," kata Rimm, anggota komite Dieteray Guidelines 2010.

Ia juga menyarankan agar bir tidak dikonsumsi dengan makanan berkalori tinggi, termasuk makanan kecil (snack) yang biasanya tersedia saat menonton pertandingan olahraga atau ngobrol santai.

Sumber : WebMD
by Facebook Comment

Anti Kanker KUNYIT - SAMBILOTO


Kompas.com- Senyawa aktif kurkumin pada kunyit dan andrografolida pada sambiloto ketika berdiri sendiri sudah terbukti memiliki khasiat masing-masing. Ketika keduanya dipadukan, ternyata mampu membentuk satu formula antikanker yang sinergis.


Paduan senyawa aktif kunyit dan sambiloto itu hasil riset Sukardiman (47), profesor termuda di bidang botanifarmasi-farmakognosi dari Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur. Risetnya dimulai sejak tahun 1999.

Saat ini racikan yang diberi nama kapsul androma itu sudah menjadi obat herbal terstandar (OHT). Sukardiman meningkatkannya lagi supaya menjadi fitofarmaka, yang nantinya bisa diresepkan dokter.

”Inspirasi perpaduan kunyit dan sambiloto ini dari masyarakat yang sudah sejak lama mengenal teknik kombinasi ekstrak herbal untuk jamu-jamuan,” kata Sukardiman, Selasa (25/1), ketika ditemui di ruang kerjanya.

Ia menyebut, ada perpaduan atau kombinasi jamu dari ekstraksi beras dan kencur menjadi ”jamu beras kencur”. Kemudian dari kunyit dan asem membentuk ”jamu kunyit asem”.

”Formulasi antikanker dengan senyawa aktif kunyit dan sambiloto ini selaras dengan formula jamu tradisional,” kata Sukardiman.

Perpaduan dua ekstrak herbal atau lebih itu memiliki fungsi. Antara lain supaya komponen- komponennya saling mendukung atau saling mengurangi efek samping.

Sukardiman juga mengacu traditional chinese medicine (TCM) yang dikenal paling maju di dunia dalam mengembangkan obat herbal. Formula obat herbal TCM juga tersusun dari kombinasi bahan aktif utama (monarch drug), bahan aktif pendukung (ministry drug), dan bahan aktif yang mengurangi efek samping (adjuvant drug).

Adjuvant drug mengurangi efek samping yang mungkin ditimbulkan monarch drug atau ministry drug atau ditimbulkan oleh kedua-duanya.

Jamu, OHT, fitofarmaka

Sukardiman menjelaskan, pengembangan obat herbal mencakup tiga kategori, yaitu jamu, OHT, dan fitofarmaka.

Jamu sebagai obat tradisional didasarkan pengalaman empirik masyarakat dalam kurun waktu lama. OHT beranjak dari sekadar racikan herbal, yaitu dengan menetapkan standardisasi komponen-komponen herbal terutama melalui uji praklinik (uji dengan hewan coba seperti kelinci, tikus, dan mencit).

Kemudian fitofarmaka adalah OHT yang telah diuji klinik pada manusia. Sukardiman sekarang menempuh uji klinik untuk formula campuran senyawa aktif pada kunyit dan sambiloto ini bekerja sama dengan Poli Obat Tradisional Indonesia Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo, Surabaya.

Selama ini, rimpang kunyit diketahui menjadi zat antiradang, antiseptik, dan pencegah kanker. Kunyit diketahui pula berkhasiat untuk menghilangkan sakit mag, keputihan, atau peluruh darah haid agar cepat selesai, serta meredakan rasa nyeri saat haid.

Kemudian daun sambiloto dengan rasa pahit dikenal masyarakat untuk mengobati penyakit kencing manis (diabetes melitus), tifus, penyakit kulit gatal-gatal, antimalaria, dan mencegah kanker. Sambiloto juga bermanfaat menjaga daya tahan atau stamina tubuh.

Dipatenkan

Meskipun riset kapsul androma dari hasil perpaduan senyawa aktif kunyit dan sambiloto ini dikerjakan Sukardiman sejak tahun 1999, hingga sekarang masih saja belum dipatenkan.

”Saya masih mencoba mengisi formulir pendaftaran paten. Tetapi tidak semudah seperti yang saya bayangkan,” kata Sukardiman.

Ia berharap, melalui kerja sama dengan unit tertentu di Universitas Airlangga akan terbantu untuk mengurus paten. Sembari ia menanti hasil uji klinik yang ditargetkan mencapai 36 pasien penderita kanker payudara stadium dua. ”Saat ini tercapai 11 pasien untuk uji klinik,” kata Sukardiman.

Pada uji praklinik sebelumnya, kapsul androma terbukti aman dan memberi manfaat membunuh sel kanker yang ditanamkan pada hewan coba. Untuk analisis hasil uji klinik sementara pada 11 pasien dijadwalkan pada Februari 2011.

Kontribusi Sukardiman telah menunjang inovasi di bidang teknologi obat herbal. Pilihan untuk antikanker didasari banyak hal. Di antaranya, menurut Sukardiman, pengobatan kanker dengan kemoterapi masih memengaruhi jaringan yang normal bisa ikut rusak. Bahkan, beberapa jenis kanker telah resisten terhadap kemoterapi.

Oleh Aloysius B Kurniawan dan Nawa Tunggal

Sumber : Kompas Cetak
by Facebook Comment